Ketahui Risiko Osteoporosis Sejak Dini dan Ukur Komposisi Tubuh dengan BMD
Apakah itu BMD (Bone Mineral Densitometry)?
Bone Mineral Densitometry adalah pemeriksaan yang menggunakan alat khusus untuk tes kepadatan tulang yang berguna untuk mengevaluasi kemungkinan terjadi osteoporosis pada seseorang karena dapat mengukur dengan tepat kandungan kalsium dan mineral. Selain itu, juga dapat digunakan untuk mengukur komposisi tubuh.
Manfaat melakukan BMD secara rutin, antara lain
- Mendiagnosis osteoporosis
- Mengetahui risiko patah tulang
- Mengevaluasi efektivitas terapi osteoporosis
- Mengidentifikasi turunnya kepadatan tulang sebelum patah tulang terjadi
Kapan Bone Mineral Densitometry diperlukan?
Berikut adalah kondisi dimana BMD dibutuhkan
- Wanita usia lebih dari 55 tahun atau yang telah memasuki masa menopause
- Pria usia lebih dari 60 tahun
- Riwayat patah tulang akibat cedera ringan
- Mengalami gejala tulang keropos
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu kekeroposan tulang seperti kortikosteroid, obat epilepsy, atau obat tiroid yang dapat mengganggu proses pembentukan kembali tulang (osteogenesis)
- Kelebihan hormone tiroid
- Mengalami nyeri tulang tanpa sebab yang jelas
- Anggota keluarga mempuyai riwayat osteoporosis
- Memiliki riwayat penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, penyakit hati kronis, rematik, autoimun, arthritis rheumatoid atau lupus dan penyakit tiroid
- Anak-anak dengan kelainan genetic osteogenesis imperfecta (suatu kondisi yang ditandai dengan tulang rapuh, massa otot rendah, sendi dan ligament longgar. Penyakit ini adalah kelainan genetik yang dapat membuat tulang mudah patah)
- Riwayat perokok atau peminum alcohol berat
Jika Sobat Lava ingin melakukan pemeriksaan BMD (Bone Mineral Densitometry), segera konsultasiken ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam di IHC RS Lavalette, ya!