Ketika Buah Hati Tidak Mau Makan

Ketika Buah Hati Tidak Mau Makan

Hampir semua orang tua memiliki pengalaman ketika anak tidak mau makan. Pada saat menghadapi hal tersebut, para orang tua diharapkan memiliki kesabaran yang tinggi. Sebelum marah-marah dan stres sendiri, orang tua perlu menyadari penyebab anak tidak mau makan dapat terjadi karena berbagai hal, seperti selera pribadi anak, kurang lapar, enggan mencoba sesuatu yang baru dan penyakit yang sering dialami anak-anak seperti infeksi di sistem pencernaan.


Rongga mulut adalah salah satu organ dari sistem pencernaan, adanya infeksi di rongga mulut menyebabkan penurunan nafsu makan. Infeksi rongga mulut diantaranya karena:


1) Radang (sariawan)

Pada anak-anak, cukup rentan muncul sariawan yang berakibat pada menurunnya nafsu makan, bahkan pada beberapa kasus sampai memicu munculnya demam. Sariawan sendiri bisa muncul karena beberapa faktor, mulai dari cedera bagian area mulut, infeksi virus, dan lainnya.


2) Decay (gigi lubang/karies)

Penyebab gigi berlubang pada anak sangat banyak, antara lain adalah adanya bakteri dalam plak. Penyebabnya adalah karena anak tidak atau jarang menyikat gigi sehingga akan terjadi penumpukan plak di dalam rongga mulut yang pada akhirnya menyebabkan gigi berlubang.


3) Fase tumbuhnya gigi yang menyebabkan rasa sakit di rongga mulut

Tumbuh gigi pada anak biasanya dimulai pada usia sekitar 4-6 bulan. Pertumbuhan gigi pada anak akan terus terjadi hingga usia 2-3 tahun. Ketika gigi primer atau gigi susu tumbuh terkadang ada gejala yang menyertai seperti nyeri, demam dan perasaan tidak nyaman yang dirasakan anak.


Infeksi pada rongga mulut yang dihadapi anak adalah salah satu penyebab anak tidak mau makan. Daya tahan tubuh anak yang belum optimal membuat anak cenderung rentan mengalami beberapa penyakit seperti infeksi rongga mulut. Sehingga, para orang tua perlu menjaga kesehatan gigi dan mulut anak, karena keduanya memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh.


Kesehatan gigi dan mulut meliputi:

1) Perawatan promotif (Dental Health Education/ DHE)

2) Perawatan preventif (pencegahan), diantaranya:

  • Scalling (pembersihan karang gigi)
  • Fissure sealant (melapisi gigi dengan bahan tambalan)
  • Topical aplikasi dengan fluor (melapisi permukaan gigi dengan bahan fluor)
  • Orthi lepas/ortho cekat (pada masa geligi pergantian)

3) Perawatan kuratif (pengobatan) diantaranya:

  • RCT (Root Canal Treatment) perawatan saluran akar pada gigi susu/permanen muda
  • Pencabutan gigi
  • Penempatan/penambalan gigi
  • Orthi lepas/ortho cekat pada masa geligi permanen muda

Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan para orang tua. Hal ini perlu diajarkan sejak kecil kepada anak mereka agar menjadi kebiasaan dan membuat anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya. Kebiasaan ini juga akan membantu dan mencegah anak agar terhindar penyakit karies dan periodontal seiring bertambahnya usia.


Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing, mengingatkan, memberikan pengertian dan menyediakan fasilitas kepada anak agar dapat memelihara kebersihan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut yang terjaga akan dapat membuat anak-anak makan dengan nyaman dan berbicara dengan lancar.