Mengenal Jamur Kuku (Tinea Unguium): Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Mengenal Jamur Kuku (Tinea Unguium): Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Apa Itu Jamur Kuku (Tinea Unguium)?

Jamur kuku, yang juga dikenal sebagai tinea unguium atau onikomikosis, adalah infeksi jamur yang menyerang kuku tangan atau kaki. Kondisi ini sering dimulai sebagai bintik kecil berwarna putih atau kuning di ujung kuku dan dapat menyebar lebih dalam, menyebabkan kuku berubah warna, menebal, dan rapuh. Jika tidak diobati, jamur kuku bisa menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada kuku.


Gejala Jamur Kuku

Infeksi jamur kuku dapat dikenali dari beberapa gejala yang khas, antara lain:

  1. Perubahan Warna Kuku: Kuku yang terkena jamur biasanya akan berubah warna menjadi putih, kuning, cokelat, atau hitam.
  2. Penebalan Kuku: Kuku yang terinfeksi cenderung menjadi lebih tebal dan keras.
  3. Kuku Rapuh: Kuku bisa menjadi rapuh dan mudah retak atau hancur, bahkan dengan sedikit tekanan.
  4. Bentuk Kuku yang Tidak Teratur: Infeksi bisa membuat kuku tumbuh dengan bentuk yang tidak normal, sering kali menjadi terdistorsi atau terpisah dari dasar kuku.
  5. Bau Tak Sedap: Kuku yang terinfeksi mungkin mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  6. Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan: Pada beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, terutama saat berjalan jika kuku kaki yang terkena.

Penyebab Jamur Kuku

Jamur kuku disebabkan oleh berbagai jenis jamur, terutama dermatofita, yang merupakan sejenis jamur yang juga menyebabkan infeksi kulit seperti kutu air (athlete's foot). Selain dermatofita, ragi dan jamur lain juga dapat menyebabkan infeksi kuku, terutama pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi jamur kuku meliputi:

  • Lingkungan Lembap: Paparan yang sering terhadap lingkungan yang lembap, seperti kolam renang, sauna, atau penggunaan sepatu yang tidak memungkinkan sirkulasi udara yang baik.
  • Cedera Kuku: Luka atau cedera pada kuku dapat membuka pintu masuk bagi jamur.
  • Sistem Kekebalan Tubuh Lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes atau HIV, lebih rentan terhadap infeksi.
  • Keringat Berlebih: Keringat berlebih pada kaki atau tangan dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
  • Usia Lanjut: Seiring bertambahnya usia, sirkulasi darah ke kaki berkurang, dan pertumbuhan kuku melambat, meningkatkan risiko infeksi.

Cara Mencegah Jamur Kuku

Mencegah jamur kuku memerlukan perhatian pada kebersihan dan perawatan kuku yang baik. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah infeksi ini:

  1. Jaga Kebersihan dan Kekeringan Kaki: Pastikan kaki selalu kering, terutama di sela-sela jari. Gantilah kaus kaki setiap hari, dan pilihlah kaus kaki yang menyerap keringat.
  2. Gunakan Alas Kaki yang Tepat: Hindari menggunakan sepatu yang terlalu ketat atau berbahan yang tidak memungkinkan sirkulasi udara. Saat berada di tempat umum seperti kolam renang atau gym, selalu gunakan sandal untuk mencegah kontak langsung dengan lantai yang mungkin terkontaminasi.
  3. Potong Kuku Secara Teratur: Potong kuku secara rutin dengan bentuk lurus dan jangan biarkan terlalu panjang. Hindari juga memotong kutikula karena dapat membuka jalan bagi infeksi.
  4. Gunakan Produk Perawatan Kuku yang Bersih: Pastikan alat manicure dan pedicure yang digunakan bersih dan steril. Jangan berbagi alat-alat ini dengan orang lain.
  5. Obati Infeksi Kulit Segera: Jika Anda memiliki infeksi kulit seperti kutu air, obati segera untuk mencegah penyebaran jamur ke kuku.

Pengobatan Jamur Kuku

Pengobatan untuk jamur kuku bisa memakan waktu lama dan memerlukan ketekunan. Berikut beberapa metode yang umum digunakan:

  1. Obat Antijamur Topikal: Salep atau krim antijamur dapat diaplikasikan langsung pada kuku yang terinfeksi. Namun, pengobatan topikal sering kali kurang efektif pada infeksi yang sudah parah.
  2. Obat Antijamur Oral: Dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral yang bekerja lebih efektif dengan mencapai kuku melalui aliran darah. Pengobatan ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
  3. Pengangkatan Kuku: Pada kasus yang sangat parah, pengangkatan kuku yang terinfeksi mungkin diperlukan. Ini bisa dilakukan secara medis atau dengan penggunaan obat khusus yang melembutkan kuku sebelum pengangkatan.
  4. Perawatan Laser: Beberapa klinik menawarkan perawatan laser untuk membunuh jamur di bawah kuku tanpa merusak jaringan sekitarnya. Namun, ini bisa menjadi pilihan yang lebih mahal dan belum tersedia secara luas.


Jamur kuku (tinea unguium) adalah infeksi yang dapat menyebabkan perubahan pada kuku, termasuk perubahan warna, penebalan, dan kerapuhan. Meskipun sering kali tidak menimbulkan masalah serius, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan memengaruhi penampilan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan melakukan pencegahan. Jika infeksi sudah terjadi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif. Pencegahan melalui kebersihan yang baik dan perawatan kuku yang teratur tetap menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan kuku.


Baca juga : Mengenal Kudis (Skabies) dan Cara Mengatasinya