Komunitas Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Adakan Seminar Awam Kesehatan Ginjal, Bahan Tuntas Akses Hemodialisi Melelui AV Shunt
Hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal yang mengalami gagal ginjal. Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin dialisis untuk menyaring limbah, garam berlebih, dan cairan dari darah pasien, yang biasanya dilakukan oleh ginjal yang sehat. Salah satu bagian penting dalam hemodialisis adalah AV Shunt (Arteriovenous Shunt), yang merupakan akses vaskular utama untuk hemodialisis pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. AV Shunt bertujuan memperbesar aliran darah vena sehingga hal ini dibuat untuk meningkatkan efektivitas fungsi dialysis dan mengurangi risiko serta komplikasi yang dapat terjadi pada akses vaskuler lainnya.
Edukasi terkait gagal ginjal, khusunya AV Shunt ini dibahas dalam talkshow dengan narasumber dr. Kresna Agung Prabowo, Sp.B, Subsp.BVE(K) – PESBEVI , Dokter Spesialis Bedah Vaskular Endovaskular IHC RS Lavalette dan dr. Kurniawan Eko Wibowo, Sp.B, Subsp.BVE(K) – PESBEVI di Malan Creative Center (MCC), Minggu (9/3/2025).
Acara Talkshow ini diawali dengan kegiatan sosial antara lain USG AV Shunt oleh kedua narasumber, mini medical check up dari IHC RS Lavalette dan Konsultasi Gizi bersama Poltekkes PIM diakhiri dengan berbuka bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum KPCDI Tony Richard Samosir, perwakilan dari BPJS Kesehatan Malang dan perwakilan dari Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Malang.
Dokter Kresna menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya bagi pasien dan keluarga atau pendamping pasiennya. “Terkhusus untuk pasien dan keluarga bisa mengetahui kondisi AV Shunt agar tetap sehat, sehingga akses cuci darah dapat berjalan lancar,” paparnya.
dr. Kresna juga menyampaikan bahwa seminar awam dan talkshow ini juga penting agar masyarakat umum lebih aware terhadap faktor penyebab maupun gejala-gejala yang mengarah pada penurunan fungsi ginjal.
Menurutnya, melalui pemeriksaan rutin ke dokter yang bersangkutan, maka dapat diketahui tahapan penurunan fungsi ginjalnya, sehingga dapat segera diambil tindakan yang tepat. “Paling sering terjadi adalah pemeriksaan dilakukan dengan hasil penderita sudah mencapai final stage atau stadium 5,”ujarnya.
Dokter spesialis bedah vaskular yang praktik di IHC RS Lavalette ini menambahkan, jika screening dilakukan ternyata pasien mengalami penurunan fungsi ginjal dan belum sampai tahap akhir, yakni pada stage 3, maka dapat dialkukan operasi AV Shunt di tangan pasien untuk persiapan akses cuci darah.
Penurunan fungsi itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti hipertensi, diabetes, kista renal maupun batu ginjal. dr. Kresna juga menjelaskan bahwa AV Shunt ini tidak bisa langsung digunakan, proses matang atau mature-nya memerlukan waktu sekitar 1 – 2 bulan untuk dapat dipakai.
“Jika AV Shunt belum, maka terpaksa secara emergency dilakuakn operasi CDL atau Double Lumen di daerah leher pasien agar proses hemodialisis dapat langsung dilaksanakan” katanya.
Ia menegaskan, ada beberapa keuntungan menggunakan AV Shun, seperti lebih mudah dan aman diakses, bisa digunakan seumur hidup dan biayanya lebih murah jika dibandingkan dengan CDL. “ Bagi pasien yang sudah menggunakan AV Shunt, amka disarankan menjaga agar tetap sehat dengan kontrol sebulan sekali atau paling tidak 6 bulan sekali diperiksa USG ke dokter bedah vaskular,”jelasnya.
Ketua Umum KPCDI Tony Samosir menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka Peringatan Bulan Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day), yang jatuh pada bulan maret minggu kedua, tepatnya hari Kamis, tanggal 13 Maret 2025.
Tony Samosir juga berpesan agar pasien selalu menjaga kesehatan, termasuk AV Shun, agar tetap lancar akses cuci darahnya.
‘Melalui acara KPCDI yang pertama di Malang ini, selain edukasi kesehatan ginjal, juga sebagai perekat yang menguatkan antar sesama pasien maupun keluarga dan pendampingnya,” jelasnya.
Ketua KPCDI Malang Faizal Pratama juga menambahkan, selain undangan VIP, acara ini diikuti 100 pasien dan pendamping, serta 40 perawat dari beberapa rumah sakit di Malang dan sekitarnya.
“Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pasien maupun masyarakat pada umumnya,” ucapnya mengakhiri.
Jadwal Praktik dr. Kresna Agung Prabowo, Sp.B, Subsp.BVE(K) – PESBEVI